Sabtu, 31 Desember 2011

Mengawali Dari Air Mata

Visible corner edge.
Eyes that are so biased ornate mirror attached.
When closed eyes are greeted without a smile appeared.
And when the eyes are open still ducking me ashamed.

If the eye is an edge,
Instantly, I'll hide until the right edge of the myriads of view not
Seeing that I was hiding.
Eager to leave and then walk up the middle, then say hello to the edge.
But never fear memberani.
I just responded greet greeted by air.
beginning of the intention to act.
I'm going over to him,
no matter though both edges away or closer.
Until later will still be time.

Let me lah, to this day I can love,
that I loved every day of it.

Jumat, 30 Desember 2011

Mengawali Dari air Mata

Terlihat disudut tepi.
Mata yang begitu bias berhias lekat berkaca.
Mata yang ketika tertutup menampakkan senyum tanpa sapa.
Dan mata yang ketika terbuka membuatku diam merunduk malu.

Jika mata adalah tepi,
Seketika itu aku akan bersembunyi hingga tepi berjuta pandang tak kan
Melihat aku bersembunyi.
Ingin sekali beranjak kemudian berjalan hingga tengah,lalu menyapa tepi.
Namun rasa takut itu tak kunjung memberani.
Aku hanya tanggap menyampaikan salam sapa melalui  udara.
awal dari niat menuju tindak.
aku akan menghampirinya,
tak peduli walau tepi menjauh atau baik kian mendekat.
Hingga nanti akan tetap menjadi waktu.

Biar lah,dengan ini aku dapat mencintai hari,
hingga aku mencintai setiap hari karenanya.